RESTORAN BERBASIS RUMAH SAKIT
Restoran Manna: Restoran Komunitas Populer di Rumah Sakit Castle Rock Adventist
Rumah
Sakit Castle Rock Adventist dibuka pada bulan Agustus 2013 mencerminkan
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya yang didesain untuk memberikan
pemandangan alam pegunungan kepada pasien-pasiennya. Manna Restaurant merupakan
restoran yang menyediakan pelayanan kepada seluruh masyarakat komunitas bukan
hanya kepada staff rumah sakit dan pasien saja. Restoran ini dirancang oleh seorang
Chef bernaman Dan Skay, yang merupakan lulusan Culinary Institute of America. Manna
Restaurant juga menawarkan kelas memasak kepada komunitas untuk mendorong
persiapan makanan sehat.
Manna
Restaurant menggunakan sumber bahan dari masyarakat lokal untuk supply bahan-bahannya,
seperti supply madu, dan sayur-sayuran. Untuk memastikan adanya bahan makanan segar
sepanjang tahun, pihak rumah sakit berencana membangun taman hidroponik. Tantangan
awal dari Manna Restaurant ini adalah bagaimana model layanan makanan ini dapat
memenuhi kebutuhan staf, pasien, dan masyarakat. Dengan menu yang didesain “veggie
centict” namun tidak semuanya veggie. Empat puluh hingga lima puluh
persen menunya adalah veggie (vegetarian), namun tetap menggunakan
daging pada beberapa hidangan tentu saja dengan memperhatikan kualitas.
Projek
ini didesain untuk memenuhi kepuasan pelanggan dengan konsep dapur dengan
sirkulasi pusat untuk mengakomodasi jalan masuk-keluarnya bahan dari area
penyimpanan ke area produksi. Hal ini memungkinkan makanan dikirim ke area
tertentu tanpa mengganggu produksi. Fasilitas pencucian peralatan ditempatkan
secara strategis untuk memungkinkan pengiriman gerobak makanan pasien yang
kotor dan hidangan restoran melalui dua pintu masuk yang terpisah untuk
menghindari kontaminasi silang.
Desain
konsep hijau pada bagian dapur dan ruang makan yang menampilkan tapilan jendela
dari lantai ke langit-langit yang memungkinkan masuknya sinar matahari alami. Menggunakan
mesin pencuci hemat air, utilitas sistem distribusi untuk
fleksibilitas/modifikasi peralatan yang hemat energi, dan sistem kap computer.
Sebagian
besar peralatan dapur ditempatkan secara strategis agar dapat terlihat dari
ruang makan, termasuk oven perapian berjendela ganda. Untuk menambah estetika, yaitu
dengan memberikan pengaruh lokal pada struktur kayu, batu, dan besi dalam interior
restoran, mulai dari karya seni lokal dan meja komunitas kayu buatan tangan
hingga penggunaan batu Rhyolite (batu asli Castle Rock). Menggabungkan layanan
kamar pasien dan dapur restoran memungkinkan Manna untuk meminimalkan jumlah
peralatan yang dibutuhkan dibandingkan dengan kafetaria biasa dengan area
produksi yang terpisah.
Manna
Restaurant menghasilkan rata-rata pendapatan sebesar $130.000 per bulan, dengan
mendapat kunjungan tamu sekitar 350-400 orang dengan rata-rata mengeluarkan biaya
sebesar $9. Sekitar 85 persen kegiatan pada restoran ini berasal dari
komunitas, sehingga membantu Manna Restaurant meraih peringkat tertinggi di
YELP untuk restoran Castle Rock.
STUDI KASUS PEMBUATAN RESTORAN BERBASIS RUMAH SAKIT DENGAN ANALISIS LINGKUNGAN, NILAI PELANGGAN, DAN STRATEGI PRODUK.
Restoran Rumah Singgah: Restoran Komunitas Keluarga Pasien dan Relawan di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta
Rumah Sakit Kanker
Dharmais Jakarta merupakan rumah sakit pusat kanker nasional dan merupakan
layanan kanker terpadu yang terletak di Jakarta Pusat dan merupakan rumah sakit
kanker rujukan nasional seluruh Indonesia. Rumah Singgah merupakan tempat
perantara yang bersifat sementara bagi para pasien dan keluarga pasien yang
berasal dari luar kota dan tidak memiliki akomodasi maupun biaya untuk keperluan
tinggal selama proses berobat di rumah sakit. Sebuah restoran
di rumah sakit biasanya dikelola oleh perusahaan catering atau oleh manajemen
rumah sakit itu sendiri. Restoran ini biasanya menyediakan makanan untuk pasien
dan keluarga mereka, serta staf medis dan pengunjung. Beberapa restoran di
rumah sakit juga terbuka untuk umum dan dapat menjadi sumber pendapatan yang
signifikan bagi rumah sakit. Namun, restoran di rumah sakit biasanya menghadapi
tantangan dalam hal biaya dan persyaratan sanitasi yang ketat.
Seperti pada Manna Restaurant,
Restoran Rumah Singgah ini, dapat dikelola oleh komunitas keluarga pasien yang
telah keluar dari masa berobat serta relawan yang berniat membantu sesama pasien
atau keluarganya yang membutuhkan. Restoran ini dapat mengusung konsep ramah pasien
dengan menyediakan makanan dan minuman berupa makanan sehat dan bergizi layaknya
makanan yang diracik oleh ahli gizi rumah sakit. RSK. Dharmais terletak di area
perkantoran Jakarta, sehingga dengan membuka restoran sehat ini bertujuan untuk
melayani permintaan dan kebutuhan makanan sehat bagi para pekerja dan masyarakat
di sekitar rumah sakit. Dengan adanya restoran sehat ini, diharapkan mampu
meningkatkan tingkat kesehatan para keluarga pasien, pekerja, dan masyarakat di
sekitar rumah sakit.
Analisis Lingkungan
Restoran Rumah Singgah
1. Suppliers
Memilih pemasok yang tepat untuk bahan baku restoran yang sehat adalah langkah penting untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Bahan baku makanan yang digunakan berasal dari pemasok yang telah bekerja sama dan memiliki standar produk yang sesuai. Pemasok dapat berasal dari sekitar Jakarta, seperti misalnya untuk daging-dagingan harus berasal dari peternak yang memiliki reputasi baik dan kualitas produk yang terjamin bagusnya, sayur-sayuran berasal dari lahan pertanian yang berasal dari daerah sekitar Jakarta seperti Kab. Bogor, bahan baku seafood (ikan) berasal dari pasar ikan di Jakarta Utara sehingga ikan yang dipakai hanya ikan-ikan segar.
2. Marketing Intermediaries
Restoran Rumah Singgah dapat memasarkan restorannya melalui media sosial, dan melalui pengaruh mulut ke mulut dari pengunjung yang dating. Selain itu, juga dapat membuka layanan pesan antar dari platform online seperti gofood, grabfood, atau shopeefood.
3. Customers
Pelanggan yang datang ke restoran ini merupakan pengunjung rumah sakit, staff yang bekerja di rumah sakit, maupun pekerja dan masyarakat dari luar rumah sakit. Selain itu, masyarakat kalangan anak muda yang dalam program diet dan penyuka makanan sehat juga merupakan target pasar restoran ini.
4. Publics/Masyarakat
Restoran ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas keluarga pasien dan mantan pasien untuk saling membantu dan berkontribusi dalam melindungi dan menolong pihak-pihak yang membutuhkan. Masyarakat setempat juga dapat berkontribusi dengan menjadi relawan atau sebagai staff tetap di restoran ini.
5. Competitors
Persaingan dunia kuliner di Jakarta sangatlah ketat, namun Restoran Rumah Singgah ini memiliki konsep yang berbeda dan lain dari pesaing lainnya sehingga dapat lebih unggul di pasar yang tepat. Selain itu, pesaing yang ada yaitu warung makan di sekitar luar rumah sakit, restoran lain di dalam rumah sakit seperti Lawson, Bakso, dan mini market.
Analisis Nilai Pelanggan di Restoran
Rumah Singgah
Nilai pelanggan (customer value) adalah ikatan emosional yang muncul antara pelanggan dengan produsen berupa manfaat ekonomi, fungsional dan psikologis dari konsekuensi pelanggan menggunakan produk dan jasa dalam memenuhi kebutuhan tertentu. Maka dari itu, nilai pelanggan pada Restoran Rumah Singgah dapat mencakup berbagai aspek. Contohnya restoran dapat menawarkan makanan yang sehat dan bergizi dengan bahan-bahan berkualitas tinggi yang bersumber dari produk lokal. Restoran juga dapat menawarkan pengalaman makan yang menyenangkan dengan suasana yang nyaman dan pelayanan yang ramah. Selain itu, restoran dapat menawarkan harga yang wajar dan kompetitif serta memberikan promosi atau diskon untuk meningkatkan nilai pelanggan.
Analisis Strategi Produk
Strategi produk adalah rencana yang menggambarkan target bisnis dengan produk dan bagaimana rencana tersebut dilakukan. Tujuan dari strategi produk adalah untuk meningkatkan volume penjualan dengan melayani permintaan lainnya dari pelanggan. Ada beberapa strategi produk yang dapat diterapkan dalam Restoran Rumah Singgah, yaitu:
- Menentukan segmen pasar yang ingin dituju, baik berdasarkan demografi, gaya hidup, preferensi, maupun kebutuhan khusus konsumen. Pada Restoran Rumah Singgah, segmen pasar yang dituju adalah pengunjung rumah sakit, staff yang bekerja di rumah sakit, pekerja dan masyarakat umum.
- Menyusun menu yang variatif, seimbang, dan bergizi, dengan menggunakan bahan-bahan segar, berkualitas, dan ramah lingkungan. Menu juga harus disesuaikan dengan musim, tren, dan permintaan konsumen.
- Membuat konsep dan desain produk yang menarik, unik, dan kreatif, dengan memperhatikan aspek visual, aroma, rasa, tekstur, dan penyajian. Produk yang ditawarkan harus mudah diidentifikasi dan diingat oleh konsumen. Misalnya dengan penamaan menu yang kreatif dan variatif.
- Menetapkan harga yang kompetitif, namun tetap menguntungkan. Harga harus sesuai dengan nilai produk, biaya produksi, dan daya beli konsumen. Harga juga harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi pasar.
- Melakukan promosi yang efektif dan efisien, dengan menggunakan berbagai media dan saluran komunikasi yang tepat, seperti menggunakan sosial media. Promosi harus menekankan keunggulan produk, manfaat kesehatan, dan citra merek restoran. Promosi juga harus menjangkau target pasar secara luas dan mendalam.
#stpsahidsurakarta #jasantaperanginangin #manajemenpemasaran
Komentar
Posting Komentar